Cara Membuat Piano Menggunakan Arduino Uno



Cara Membuat Piano Menggunakan
Arduino Uno

Nama               : Eka Surya Wijaya
Nim                 : 20111203001
Pembahasan   :membuat piano menggunakan arduino
Tujuan             :  mengetahui membuat piano
Dasar Teori :
Uno Arduino adalah board berbasis mikrokontroler pada ATmega328 .Board ini memiliki 14 digital input / output pin (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack listrik tombol reset. Pin-pin ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB atau sumber tegangan bisa didapat dari adaptor AC-DC atau baterai untuk.
Alat dan Bahan :
            # Laptop
# Arduino uno R3
# Speaker
# kabel wire
# ground
# button
# resistor
# software Proteus 7
# Software Arduino

Gambar Rangkaian :







Gambar 2.1 proteus 7





Gambar 2.2 arduino

Langkah –langkah percobaan :
1.    Siapkan alat dan bahan
2.    Buka software proteus dan buat rangkain seperti gambar  1.1 di atas
3.    Buka software arduino dan tulis listing.
// Program Ringtone 1
int speakerPin = 9; // kutup + buzzer atau speaker dipasang pada pin 9 Arduino
// LAGU 2 (Twinkle twinkle)
int length = 15; // ini panjang lagu
char notes;
int beats;
/*
char notes[] = "ccggaagffeeddc "; // ini lagunya
int beats[] = { 1, 1, 1, 1, 1, 1, 2, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 2, 4 }; // ini ketukannya
/*
//LAGU 3 (do mi sol Do …Do sol mi do)
int length = 8 ; // ini panjang lagu
char notes[] = "cegCCgec"; // ini lagunya
int beats[] = { 1, 1, 1, 4, 1, 1, 1, 4 }; // ini ketukannya
*/
int tempo = 300;
void playTone(int tone, int duration) {
for (long i = 0; i < duration * 1000L; i += tone * 2) {
digitalWrite(speakerPin, HIGH);
delayMicroseconds(tone);
digitalWrite(speakerPin, LOW);
delayMicroseconds(tone);
}
}
void playNote(char note, int duration) {
char names[] = { 'c', 'd', 'e', 'f', 'g', 'a', 'b', 'C' };
int tones[] = { 1915, 1700, 1519, 1432, 1275, 1136, 1014, 956 };
// play the tone corresponding to the note name
for (int i = 0; i < 8; i++) {
if (names[i] == note) {
playTone(tones[i], duration);
}
}
}
void setup() {
pinMode(speakerPin, OUTPUT);
}
void loop() {

  if(digitalRead(13)==HIGH)
  {
    notes='c';
    beats=1;

playNote(notes, beats* tempo);
  }
   if(digitalRead(12)==HIGH)
  {
    notes='d';
    beats=1;

playNote(notes, beats* tempo);
  }
   if(digitalRead(11)==HIGH)
  {
    notes='e';
    beats=1;

playNote(notes, beats* tempo);
  }
   if(digitalRead(10)==HIGH)
  {
    notes='f';
    beats=1;

playNote(notes, beats* tempo);
  }
   if(digitalRead(8)==HIGH)
  {
    notes='g';
    beats=1;

playNote(notes, beats* tempo);
 }
   if(digitalRead(7)==HIGH)
  {
    notes='a';
    beats=1;

playNote(notes, beats* tempo);
  }
   if(digitalRead(6)==HIGH)
  {
    notes='b';
    beats=1;

playNote(notes, beats* tempo);
  }
     if(digitalRead(5)==HIGH)
  {
    notes='C';
    beats=3;

playNote(notes, beats* tempo);
  }
delay(tempo / 2);

}
4.    Verify  lalu copy file berbentuk .hex (C:\Users\jaya\AppData\Local\Temp\build6086723775304429385.tmp\sketch_jan07a.cpp.hex ) lalu buka proteus lalu klik dua kali gambar Arduino uno R3 lalu copy file .hex tersebut ke program file
5.    Klau menggunakan rangkaian hardware upload saja ke hardwarenya ke arduino uno R3
6.    Lalu tunggu dan liat hasilnya dan analisa kalau ada kesalahan.
7.    Sekian

Kesimpulan :  dari percobaan di atas dapat saya simpulkan bahwa pelajaran ini sangat      bermanfaat    untuk menambah wawasan membuat nada.


*Semua usaha tidak akan pernah sia-sia*



AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN MUTU buah PEPINO


AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN MUTU ORGANOLEPTIK JUS BUAH PEPINO


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pola konsumsi pangan masyarakat Indonesia dalam masa pembangunan dewasa ini telah berubah, beralih pada bahan pangan yang lebih bergizi. Pada dasarnya, dengan beralihnya pola hidup masyarakat menuju arah yang lebih baik ini secara umum dapat memperbaiki kesehatan masyarakat, tetapi dengan meningkatnya pendapatan masyarakat, terdapat kecenderungan dalam konsumsi pangan yang berlebihan atau tidak memperhatikan keseimbangan antara jumlah yang dimakan dengan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh. Perubahan pola makan menjurus ke sajian siap santap yang mengandung lemak, protein, dan garam tinggi tetapi rendah serat pangan (dietary fiber), membawa konsekuensi terhadap berkembangnya penyakit degeneratif, antara lain jantung, diabetes mellitus, kanker, opsteoporosis, dan hipertensi (Astawan, 2007). Demikian juga yang disampaikan oleh Ardinsyah (2009), dalam studi epidemiologi menunjukkan bahwa ada kaitan erat antara status kesehatan dan usia harapan hidup manusia dengan pola konsumsinya.
Menurut Hernani dan Rahardjo (2005), pola makan yang tidak benar mengakibatkan terbentuknya radikal bebas dalam tubuh sehingga muncul beragam penyakit degeneratif seperti hipertensi. Antisipasi terhadap terbentuknya radikal bebas dalam tubuh dapat dilakukan dengan mengubah dan mengatur pola makan yang benar dengan mengkonsumsi aneka sayuran dan buah sebagai sumber antioksidan untuk menangkal radikal bebas. Demikian juga disampaikan oleh Winarsi (2007), bahwa senyawa radikal bebas di dalam tubuh dapat merusak  asam lemak tak jenuh ganda pada membran sel yang mengakibatkan dinding sel menjadi rapuh. Senyawa  oksigen reaktif ini juga mampu merusak bagian dalam pembuluh darah dan jaringan lipid sehingga meningkatkan pengendapan kolesterol dan menimbulkan aterosklerosis. Radikal bebas yang berlebihan menyebabkan antioksidan seluler tidak dapat menetralkannya sehingga berakibat pada kerusakan sel yang merupakan faktor utama penyebab penyakit degeneratif.
Tanpa disadari dalam tubuh terbentuk radikal bebas secara terus menerus, baik melalui proses metabolisme sel normal, peradangan, kekurangan gizi, dan akibat respon pengaruh dari luar tubuh seperti polusi lingkungan, ultraviolet, dan asap rokok. Tingginya kadar radikal bebas dapat ditunjukkan oleh rendahnya enzim antioksidan dan tingginya kadar malonaldehid (MDA) dalam plasma. Oleh karena itu tubuh memerlukan substansi penting, yakni antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari serangan radikal bebas dan meredam dampak negatifnya (Winarsi, 2007).
Di dalam tubuh terdapat senyawa yang disebut antioksidan yaitu senyawa yang dapat menetralkan radikal bebas, seperti enzim SOD (Superoksida Dismutase, glutathione, dan katalase. Antioksidan juga dapat diperoleh dari asupan makanan yang banyak mengandung vitamin C, vitamin E, dan beta karoten serta senyawa fenolik. Bahan pangan yang dapat menjadi sumber antioksidan alami seperti sayur-sayuran, rempah-rempah, biji-bijian, dan buah-buahan (Prakash, 2001; Frei, 1994; Trevor, 1995). Konsumsi antioksidan dalam jumlah memadai dilaporkan dapat menurunkan kejadian penyakit degeneratif. Status antioksidan merupakan parameter penting untuk memantau kesehatan seseorang. Studi epidemiologi menunjukkan bahwa beberapa tanaman dan buah-buahan terbukti bermanfaat melindungi tubuh manusia terhadap bahaya radikal bebas (Winarsi, 2007).
Salah satu buah yang kaya akan antioksidan adalah buah pepino (Solanum muricatum Aiton) yang merupakan buah dengan rasa dan bentuk yang unik. Buah pepino dipercaya menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan karena kandungan antioksidan yang tinggi yaitu asam askorbat dan betakaroten yang tinggi. Antioksidan pada buah pepino dipercaya mempunyai banyak manfaat sehat dan dianggap sebagai salah satu superfruit bersama buah-buah eksotis lainnya. Menurut Sue Baic, peneliti dari British Dietetic Association, buah pepino merupakan buah sumber antioksidan alami yang mampu mencegah kerusakan sel yang disebabkan oleh zat radikal bebas (Kompas, 2010).
Buah pepino merupakan buah baru yang belum banyak dikenal oleh masyarakat meskipun sebenarnya sudah lama buah ini ditemukan. Kandungan vitamin C pada buah pepino sebesar 25,1 mg per 100 gram lebih tinggi dari tomat yaitu 19,1 mg per 100 gram (Kailaku dkk, 2007). Beta karoten pada buah pepino sebesar 26,6 mg per 100 gram lebih tinggi dari tomat sebesar 12 mg per 100 gram. Oleh karena itu, pepino merupakan salah satu pangan fungsional yang dipercaya memberikan manfaat bagi kesehatan. Pengolahan buah pepino dalam rangka memperkenalkan produk baru tersebut menjadi olahan buah pepino dengan harapan memberikan efek positif bagi kesehatan dengan kandungan antioksidan yang ada dalam buah pepino. Oleh karena itu perlu adanya kajian khusus dan infentori pangan khas nusantara yang tergolong pangan fungsional seperti buah pepino. Pengolahan pangan fungsional tidak harus diolah secara modern dan berharga mahal tetapi dapat berupa produk yang diolah secara sederhana (Winarno, 2007). 
Di Indonesia sendiri, kajian ilmiah mengenai buah pepino secara khusus belum pernah ada. Namun, dari beberapa pengakuan dan munculnya beberapa tawaran jenis produk herbal berbahan baku buah pepino yang banyak dijual di tengah masyarakat, cukup memberikan gambaran jika buah ini dipercaya berkhasiat. Produk minuman yang berbahan dasar buah pepino dengan keunggulannya tersebut belum banyak dibahas dan diteliti, sehingga belum diketahui manfaatnya dalam kepentingan medis. Oleh karena itu, diperlukan pengenalan produk baru berbahan dasar buah pepino dan perlunya kajian penelitian tentang aktivitas antioksidan dari jus buah pepino dengan harapan sebagai pangan fungsional untuk mencegah adanya penyakit degeneratif dengan menggunakan berbagai metode pengolahan (juicer, blender, dan blender + penyaringan) untuk mendapatkan mutu yang baik.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan memberi dasar bagi peneliti untuk merumuskan masalah penelitian yaitu apakah berbagai metode pengolahan mempengaruhi aktivitas antioksidan dan mutu organoleptik jus buah pepino (Solanum muricatum Aiton)?

1.3  Tujuan Penelitian
1.3.1        Tujuan Umum
Mengetahui aktivitas antioksidan dan mutu organoleptik jus buah pepino (Solanum muricatum Aiton) dengan berbagai metode pengolahan.
1.3.2        Tujuan Khusus
a.       Menganalisis pengaruh metode pengolahan menggunakan juicer terhadap aktivitas antioksidan jus buah pepino.
b.      Menganalisis pengaruh metode pengolahan menggunakan blender terhadap aktivitas antioksidan jus buah pepino
c.       Menganalisis pengaruh metode pengolahan menggunakan blender + penyaringan terhadap aktivitas antioksidan jus buah pepino
d.      Menganalisis pengaruh berbagai metode pengolahan (blender, juicer, dan blender + penyaringan) terhadap mutu organoleptik jus buah pepino

1.3      Manfaat Penelitian
a.                   Bagi Instansi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang benar bahwa terdapat buah baru yang kaya akan manfaat bagi kesehatan dengan kandungan antioksidan yang tinggi dengan harapan sebagai pangan fungsional
b.                  Bagi peneliti
Dapat memberikan sumber informasi dan studi pendahuluan  mengenai analisis aktivitas antioksidan dan mutu organoleptik pada jus buah pepino yang dapat bermanfaat dalam membantu mencegah penyakit degeneratif.

Cara Membuat Nada Menggunakan Arduino Uno

Cara Membuat Nada Menggunakan Arduino Uno



Nama               : Eka Surya Wijaya
Nim                 : 20111203001
Pembahasan   :  Membuat Nada Menggunakan Arduino Uno
Tujuan             :  mengetahui  Membuat Nada Menggunakan Arduino Uno
Dasar Teori :
Uno Arduino adalah board berbasis mikrokontroler pada ATmega328 .Board ini memiliki 14 digital input / output pin (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack listrik tombol reset. Pin-pin ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB atau sumber tegangan bisa didapat dari adaptor AC-DC atau baterai untuk.
Alat dan Bahan :
            # Laptop
# Arduino uno R3
# Speaker
# kabel wire
# ground
# software Proteus 7
# Software Arduino

Gambar Rangkaian :








Gambar 2.1 proteus 7




Gambar 2.2 arduino

Langkah –langkah percobaan :
1.    Siapkan alat dan bahan
2.    Buka software proteus dan buat rangkain seperti gambar  1.1 di atas
3.    Buka software arduino dan tulis listing.
int speakerPin = 9; // kutup + buzzer atau speaker dipasang pada pin 9 Arduino
//LAGU 1 (DO RE MI FA SOL …)
int length = 16; // ini panjang lagu
char notes[] = "cdefgabCCbagfedc"; // ini lagunya
int beats[] = { 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 4, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 4 }; // ini ketukannya
/*
// LAGU 2 (Twinkle twinkle)
int length = 15; // ini panjang lagu
char notes[] = "ccggaagffeeddc "; // ini lagunya
int beats[] = { 1, 1, 1, 1, 1, 1, 2, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 2, 4 }; // ini ketukannya
*/
/*
//LAGU 3 (do mi sol Do …Do sol mi do)
int length = 8 ; // ini panjang lagu
char notes[] = "cegCCgec"; // ini lagunya
int beats[] = { 1, 1, 1, 4, 1, 1, 1, 4 }; // ini ketukannya
*/
int tempo = 300;
void playTone(int tone, int duration) {
for (long i = 0; i < duration * 1000L; i += tone * 2) {
digitalWrite(speakerPin, HIGH);
delayMicroseconds(tone);
digitalWrite(speakerPin, LOW);
delayMicroseconds(tone);
}
}
void playNote(char note, int duration) {
char names[] = { 'c', 'd', 'e', 'f', 'g', 'a', 'b', 'C' };
int tones[] = { 1915, 1700, 1519, 1432, 1275, 1136, 1014, 956 };
// play the tone corresponding to the note name
for (int i = 0; i < 8; i++) {
if (names[i] == note) {
playTone(tones[i], duration);
}
}
}
void setup() {
pinMode(speakerPin, OUTPUT);
}
void loop() {
for (int i = 0; i < length; i++) {
if (notes[i] == ' ') {
delay(beats[i] * tempo); // rest
} else {
playNote(notes[i], beats[i] * tempo);
}
// pause between notes
delay(tempo / 2);
}
}
4.    Verify  lalu copy file berbentuk .hex (C:\Users\jaya\AppData\Local\Temp\build6086723775304429385.tmp\sketch_jan07a.cpp.hex ) lalu buka proteus lalu klik dua kali gambar Arduino uno R3 lalu copy file .hex tersebut ke program file
5.    Klau menggunakan rangkaian hardware upload saja ke hardwarenya ke arduino uno R3
6.    Lalu tunggu dan liat hasilnya dan analisa kalau ada kesalahan.
7.    Sekian

Kesimpulan :  dari percobaan di atas dapat saya simpulkan bahwa pelajaran ini sangat      bermanfaat    untuk menambah wawasan membuat nada.


*Semua usaha tidak akan pernah sia-sia*