Pengolahan
Air Baku Menjadi Air Bersih
Standar Kalitas Air
Untuk menjamin bahwa air minum suatu
system penyediaan air minum aman, higenis dan baik untuk diminum tanpa
kemungkinan dapat menginfektif para pemakaian air minum telah ditetapkan dengan permenkes Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air bersih itu.
1.
Persyaratan
Fisik
Kualitas fisik yang di pergunakan atau
dicapai bukan hanya semata-mata dengan pertimbangan dari segi kesehatan akan
tetapi juga menyangkut keamanan dari segi kesehatan akan tetapi juga menyangkut
keamanan dan dapat di terima oleh masyarakat pemakai air.
2.
Persyarata
Kimiawi
Kandungan unsur kimia Dalam air harus
mempunyai kadar dan tingkat konsentrasi tertentu yang tidak membahayakan
kesehatan manusia atau makluk hidup
lainnya, pertumbuhan tanaman tidak membahayakan pada penggunaanya dalam
industry serta tidak menimbulkan kerusakan pada instalasi system penyediaan air
mimumnya sendiri. Beberapa unsur
tertentu, sebaliknya diperlukan dalam jumlah yang cukup penciptaan
kondisi air minum yang dapat mencegah suatu penyakit atau kondisi kualitas yang
menguntungkan.
3.
Pesyaratan
Bakteriologis
Dalam persyratan ini di tentukan batasan
tentang jumlah bakteri pada umunya dan bakteri atau kuman-kuman penyakit dan
bakteri golongan collie pada umumnya.
Kehadirannya dari bakteri golongan colie dalam
air di laporkan dan dinyatakan dalam angka MPN ( Most Probable Number) Yaitu :
jumlah bakteri colie yang terdapat
dalam 100 ml sampel air. Ketentuan umum yang berlakumengatakan bahwa air yang
sudah di klorinasi atu dari sumur yang timbul dengan cara yang aman, angka
MPNharus menunjukkan 2,2/100 ml, dan tidak boleh lebih dari 100 bakteri, untuk
Indonesia syarat tersebut adalah MPN sama sdengan 10.
a.
Tanggap
pada kualitas air baku
Tanggap
pada kualitas sumber air, karena dipergunakan pada pengoprasian yang tidak di
intake, pengolahan air dan lain-lain memeriksa penyebab polusi air, berunding
dengan organisasi yang bersangkutan dan mempertimbangkan tindakan yang di
perlukan.
b.
Mengumpulkan
penjelasan untuk pengoprasian yang tepat pada proses pengolahan. Menegaskan
efek pengolahan air dengan memeriksa kualitas air baku dan proses pengolahan,
mempergunakan hasil tersebut untuk mengatur dosis kimia, perbaikan cara
pengolahan air dan lain-lain kalau pengunduran kualitas air terus menerus, maka
sangat perlu mempertimbangkan penerapan pengolahan air tingkat tinggi.
c.
Memastikan
pengolahan yang di jernihkan yang akan di periksa pada pelanggan. Melaksanakan analisa air pada waktu tertentu
untuk menegaskan bahwa air air ledeng sesuai dengan satandar air minum atau air
bersih. Waktu analisa air ledeng di minta dari konsumen dan memberitahukan
hasil analisa kepada orang yang ingin mengetahuinya. Batas daerah air ledeng
terkontaminasi di pengaruhinya olegh tempat masuknya polusi seperti sumber air,
instalasi, pipa distribusi, peralatan, bak penampungan air bersih
Posting Komentar